Serang – Dokumentasi buku sejarah Banten yang berada di perpustakaan Banten hingga saat ini masih sangat minim. Catatan sejarah mulai dari jaman Kerajaan Surosoan malah banyak tersimpan di luar negeri di antaranya Inggris dan Belanda yang merupakan negara yang pernah menjajah kerajaan Banten.
“Saya dapat informasi bahwa pihak perpustakaan nasional Belanda akan membuang 12 ribu koleksi buku Indonesia, saya akan segera mencari informasi tentang buku-buku ini dan akan mengutus orang untuk mengirimkannya ke Banten, saya khawatir buku-buku sejarah Banten yang akan terbuang” kata Gubernur Banten Rano Karno, kemarin (19/5/2016)
Sementara itu Kepala Badan dan Arsip Daerah atau BPAD Provinsi Banten, Andi Fatmawati mengaku pihaknya menargetkan akan membuat taman bacaan dalam setiap desa yang ada di Provinsi Banten. “Karena itu saya berharap masyarakat bisa mendukung rencana ini dengan ikut menyumbangkan buku agar dapat menambah koleksi buku yang ada,” ujarnya.
Sementara itu, dalam acara Roadshow perpustakaan nasional 2016 di Halaman Kantor BPAD Provinsi Banten, Gubernur Rano Karno menyinggung tentang pentingnya arti membaca bagi masyarakat dan generasi muda sehingga ia sangat mengapresiasi disaat ada warga Banten yang sukses dan itu melalui proses yang panjang dan tidak mudah, di antaranya membaca. (Henny)